TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Ketulusan {3}



Ketulusan {3}

0Siluman rubah yang telah memberi peringatan kepada Chen Liao Xuan pun hanya bisa mondar-mandir. Sesekali dia melihat sisi atas bukit dan melihat matahari yang kini sudah mulai kembali ke peraduan. Siluman rubah itu benar-benar tak pernah membayangkan, bagaimana jika nanti Chen Liao Xuan tidak akan pernah kembali? Jujur dia sangat takut dengan masalah itu. dan yang lebih membuat dia takut adalah, karena Chen Liao Xuan adalah Raja Iblis. Kalau sampai Raja Iblis tidak kembali dan hilang di bukit yang merupakan daerah kekuasaanya. Bisa-bisa pasukan bangsa iblis akan mengajaknya berperang dan menghancurkan siluman rubah dalam satu waktu.     
0

"Kakak, apa yang kau lakukan di sini? Sedari tadi yang kau lakukan hanyalah mondar-mandir tidak jelas di bukit keabadian ini. apakah akan terjadi sesuatu? Sebab setiap kali ada sesuatu yang aneh yang akan menimpa makhluk kita, kau akan di sini dalam waktu lama. Kau adalah sosok tertua di bangsa rubah, jadi katakanlah kepada kami dengan sangat nyata agar kami paham dan mengerti apa yang sebenarnya terjadi, Kakak,"     

Siluman rubah yang berambut putih itu pun hanya bisa menghela napas panjang. Apa yang bisa dia katakan sekarang kepada adiknya itu. dia sama sekali tidak tahu, dia tidak mungkin mengatakan jika Chen Liao Xuan Sang Raja Iblis datang kemari. Bisa-bisa mereka akan mengirim semua pasukan untuk mengepungnya sekarang dan akan terjadi pertumpahan darah yang sangat menyakitkan. Sebab setelah peristiewa turunnya Raja yang congkak yang terakhir kali membuat keributan sehingga membuat separuh dari bangsanya lenyap di tangan Chen Liao Xuan. Dan hal itu juga terjadi belum lama, sehingga masih sangat segar di ingatan mereka dengan sangat nyata.     

Meski dia adalah musuh yang mungkin bisa disebut seperti itu oleh sosok Emo Shao Ye. Namun demikian bagi tetua dari siluman rubah dia sama sekali tak merasa seperti itu. dia hanyalah dia, dan dia hanyalah orangtua yang kebetulan ucapannya didengarkan, meski saat terjadi perang itu dia tak diindahkan sama sekali ucapannya oleh siapa pun juga.     

"Tidak, jangan pikirkan aku. Tidak akan pernah ada hal buruk kali ini, aku hanya ingin memastikan saja jika bukit keabadian ini tidak menimbulkan suara aneh lagi."     

"Oh ya, suara itu!" kata adik dari tetua siluman rubah itu. "Bukankah itu seperti suara teriakan kesakitan dari naga yang beremayam di ujung bukit keabadian ini? yang konon katanya dia bertugas untuk melindungi teratai keabadian dengan jiwa dan raganya,"     

Jika benar itu suara teriakan kesakitan, akankah Chen Liao Xuan telah berhasil menumpas semua iblis tertinggi tersebut? Dan apakah dia sudah mendapatkan teratai keabdaian itu? hal itu sangat terngiang di telinga tetua siluman rubah rubah itu dan berhasil membuatnya semakin penasaran bukan main. Dia hendak banyak bertanya, dia ingin hendak banyak tahu, tapi kedudukannya di sini sebagai apa? Bahkan dirinya seolah tak pantas untuk ikut campur masalah Chen Liao Xuan beserta dengan kekasihnya itu.'     

"Adik, kembalilah. Aku akan memeriksa di gerbang pebatasan dari bukit tersebut. Jika semuanya aman aku akan mengabarimu segera,"     

"Baik, Kak!" ya, itulah yang menjadi dasar dari tetua dari siluman rubah. Mau bagaimana lagi, memang. karena dia adalah satu-satunya makhluk yang bisa sampai perbatasan sebelum alam itu berganti dengan sangat sempurna. Namun demikian, dia tetaplah dia. Dia juga tak bisa menembus pertahanan dan melewati dimensi yang telah dicipatakan oleh para siluman itu di dalam.     

Setelah dia melihat adiknya memutuskan diri untuk pergi, tetua bangsa siluman rubah itu pun akhirnya memutuskan untuk menaiki bukit itu. dia benar-benar sangat penasaran, dia benar-benar sangat ingin tahu tentang apa yang akan terjadi setelah ini. untuk setelahnya dia menebarkan pandangannya, gerbang masih tampak terbuka. Meski itu hanyalah warna bulat seperti pelangi. Jika gerbang itu terbuka maka sosok yang melewati gerbang tersebut masih ada di sana dan masih dianggap sebagai hodup. Namun jika gerbang itu tertutup sosok yang masuk agaknya telah kembali, atau bahkan sosok yang masuk akan telah mati. Bagaimana tidak, gerbang tersebut disebut dengan gerbang siluman di mana gerbang tersebut bisa membedakan mana makhluk yang masih bernyata dan tidak sama sekali.     

"Dewa, bolehkah aku melewati satu gerbang ini saja? Aku hanya ingin memastikan jika Emo Shao Ye dan kekasihnya masih dalam keadaan hidup atau bahkan tidak sama sekali," kata tetua siluman rubah itu. tidak ada jawaban sama sekali, dan dia berusaha untuk memejamkan matanya dan berusaha menjulurkan tangannya untuk memastikan apakah dia aman di sana atau tidak sama sekali. setelah dia tak merasakan aura menyakitkan dan lain sebagainya, tetua siluman rubah itu agaknya yakin, jika dia diberi izin untuk melangkah masuk ke dalam. Kemudian dia kembali menebarkan pandangannya, dan suhu dingin langsung menyeruak dengan sangat nyata membuat dia nyaris menggigil kedinginan. Untung dia adalah binatang yang memiliki bulu tebal. Jadi tidak akan jadi masalah yang berarti jika dia sedikit kedinginan. Tetua siluman rubah tampak memandang sekitar tidak ada apa pun, kemudian dia mulai memejamkan matanya dan melihat apa yang terjadi sebenarnya di depan sana. Dia agaknya tersentak kaget saat tahu kalau siluma beruang—yang merupakan penunggi tingkat satu telah mati dengan cara yang sangat mengenaskan.     

Bulu kudu tetua siluman rubah itu langsung mermeang. Melihat bagaimana kondisi dari beruang meski itu hanyalah kilasan memorinya saja cukup membuatnya kaget luar biasa. Dia bahkan tak menyangka jika siluman yang bahkan nyaris tak bisa dikalahkan oleh siapa pun itu mampu dikalahkan dengan begitu mudah. Sampai-sampai dengan sekali sentakan siluma beruang itu langsung mati dengan sempurna.     

Tetua siluman rubah kembali menebarkan pandangannya. Dia agaknya kaget luar biasa saat melihat ada yang aneh di ujung pandangannya. Saat matanya menangkap jemari yang bergerak, tetua siluman rubah segera mendekat. Dan betapa kaget dia saat melihat Liu Anqier terkapar tak berdaya sambil hanya mengenakan pakaian yang benar-benar sangat tipis.     

Dengan segera tetua siluman rubah itu pun langsung membawa tubuh Liu Anqier, kemudian dia mencoba memandang sekeliling lagi. Dari cara jatuhnya Luu Anqier, sepertinya sosok ini telah terpeleset dan jatuh dengan sangat sempurna. Dan benar saja, jauh di bawah dari sisi kanan pintu gerbang siluman itu dia melihat Chen Liao Xuan dengan keadaan bahkan lebih mengenaskan dari pada keadaan Liu Anqier.     

"Emo Shao Ye!" pekik tetua siluman rubah, dia langsung bergegas mendekat, memeriksa nadinya dan dia agaknya kaget luar biasa. Bagaimana bisa, sekarang keadaan keduanya menjadi berbalik dengan seperti ini? ini benar-benar hal yang sangat berbahaya sekali!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.